Monday, October 3, 2016

Konfigurasi Routing Static Pada Mikrotik

Konfigurasi Routing Static Pada Mikrotik

 Assalamualaikum.
Kali ini saya akan menjelaskan gimana sih cara kerja routing statik kemudian cara konfigurasinya pada mikrotik ,karena routing static dibilang melakukan konfigurasi ip secara manual,maka rentan sekali dengan kesalahan input alamat ip,tetapi dibalik itu semua kita harus mengetahui gimana sih cara kerja routing static

1.Pengertian 

Routing statis adalah bentuk routing yang yang terjadi ketika router menggunakan routing yang manual-dikonfigurasi, bukan informasi dari lalu lintas routing dinamis. Dalam banyak kasus, rute statis secara manual dikonfigurasi oleh administrator jaringan dengan menambahkan entri ke sebuah tabel routing , meskipun ini mungkin tidak selalu menjadi kasus. tidak seperti routing dinamis , rute statis tetap dan tidak berubah jika jaringan berubah atau ulang. Routing statis dan routing dinamis tidak saling eksklusif. Kedua routing dinamis dan routing statis biasanya digunakan pada router untuk memaksimalkan efisiensi routing yang dan untuk memberikan backup dalam hal informasi routing dinamis gagal untuk ditukar. Routing statis juga dapat digunakan dalam jaringan stub , atau untuk memberikan gerbang terakhir .

routing statis mungkin memiliki kegunaan sebagai berikut:
  • routing statis dapat digunakan untuk menentukan titik keluar dari router ketika tidak ada rute lain yang tersedia atau diperlukan. Ini disebut rute default .
  • routing statis dapat digunakan untuk jaringan kecil yang membutuhkan hanya satu atau dua rute. Hal ini sering lebih efisien karena link tidak disia-siakan oleh bertukar informasi routing dinamis.
  • routing statis sering digunakan sebagai pelengkap untuk routing dinamis untuk menyediakan cadangan failsafe dalam hal rute dinamis tidak tersedia.
  • routing statis sering digunakan untuk membantu mentransfer informasi routing dari satu routing protocol yang lain (Routing redistribusi).
 Routing statis dapat memiliki beberapa kelemahan potensial: 
  • Human error: Dalam banyak kasus, rute statis dikonfigurasi secara manual. Hal ini meningkatkan potensi kesalahan input. Administrator dapat membuat kesalahan dan salah ketik informasi jaringan, atau mengkonfigurasi jalur routing yang tidak benar oleh kesalahan.
  • Toleransi kesalahan: Routing statis tidak kesalahan toleran. Ini berarti bahwa ketika ada perubahan dalam jaringan atau kegagalan terjadi antara dua perangkat didefinisikan secara statis, lalu lintas tidak akan kembali diarahkan. Akibatnya, jaringan tidak dapat digunakan sampai kegagalan diperbaiki atau rute statis secara manual ulang oleh administrator.
  • Jarak administratif: rute statis biasanya lebih diutamakan rute dikonfigurasi dengan protokol routing dinamis. Ini berarti bahwa rute statis dapat mencegah protokol routing dari bekerja sebagaimana dimaksud. Sebuah solusi untuk secara manual memodifikasi jarak administrasi . 
  • Administrasi overhead: Static rute harus dikonfigurasi pada setiap router dalam jaringan . Konfigurasi ini dapat memakan waktu lama jika ada banyak router. Ini juga berarti bahwa rekonfigurasi bisa lambat dan tidak efisien. routing dinamis di sisi lain secara otomatis merambat perubahan routing, mengurangi kebutuhan untuk konfigurasi ulang manual.

2.Latar Belakang 

Meskipun routing statis sekarang sudah tidak lagi banyak digunakan daripada routing dinamis ,tetapi alur jalannya router dalam mengambil jalur tebaik harus kita mengerti sebelum kita masuk ke pembelajaran konfigurasi routing dinamis

3.Maksud dan Tujuan 

Menerapkan konfigurasi routing static pada empat router yang terhubung  dengan media yang berbeda yaitu kabel dengan wireless

4.Jangka Waktu Kegiatan

sat sampai tiga jam

5.Alat dan Bahan 

  • Koneksi internet pppoe
  • 4 mikrotikrouter wireless
  • 1 kabel utp untuk mikrotik 2 dan 3
  • 1 kabel utp untuk remote masing masing router
  • laptop
  • winbox

6.Tahapan dan Langkah Kegiatan



 Dari Gambar diatas dapat dijelaskan :
  • Kita dapat melakukan routing pada router yang paling jauh dari internet terlebih dahulu yaitu Router4
  • Untuk perutean yang menuju internet membutuhkan destinasi 0.0.0.0/0 artinya mencakup seumua network dengan gatewaynya yaitu nexthop dari router tersebut
  • Untuk perutean dari router induk yaitu router yang paling dekat dengan internet (Router1) menuju Router selanjutnya menggunakan Destination network yang berbeda dan gatewaynya yaitu nexthop dari router tersebut
  • Untuk menghubungkan Router1 dan Router2 menggunakan Wireless
  • Untuk menghubungkan Router2 dan Router3 menggunakan Kabel crossover maing maing menggunakan ether2
  • ntuk menghubungkan Router3 dan Router4 menggunakan Wireless  

Untuk lebih jelasnya yuk kita lihat konfigurasinya..






Daftar Konfigurasi pada masing-masing router

Router1 (router induk)
  • PPPoE client pada ether1 [D 10.100.30.14]
  • IP address wlan1 [192.168.10.1/24]
  • Wireless (pemancar wifi)
  • Routing Static
Router2
  • IP address wlan1 [192.168.10.2/24]
  • IP address ether2 [192.168.20.1/24]
  • wireless(penangkap wifi)
  • Routing Static
Router3
  • IP address wlan1 [192.168.30.1/24]
  • IP address ether2  [192.168.20.2/24]
  • wireless (pemancar wifi)
  • Routing Static
 Router4
  • IP address wlan1 [192.168.30.2/24]
  • wireles  (penangkap Wifi)
  • routing static

 Konfigurasi pada masing-masing router

Router1 
  • Pertama kita kasih dulu alamat ip dari wlan1 ip>addresses
  • [192.168.10.1/24]


  •  Kemudian kita membuat PPPoE client interfaces>[+]v>pppoe client
  •  kemudian pada menu general pilih interface yang akan kita jadikan pppoe client ether1
  •  selanjutnya menu DialOut dengan memasukan username dan password 
  • kemudian centang use peer dns
  •  Kemudian muncul interface pppoe-out1
  • jika sudah running maka sudah mendapatkan alamat ip


  •  kita bisa cek pada ip>address



  • Selanjutnya kita membuat wireless
  • mode ap bridge
  • untuk frekuensi kita scan dulu untuk melihat frekuensi mana yang belum dipakai,baru kita bisa mengunakan frekuensi yang belum dipakai tersebut
  • Beri nama SSID SMK BERSAMA
  • apply>ok
  • Kemudian kita beri ip DNS dari telkom 
  • lalu centang use peer DNS
  • apply>ok



 Router2


  • Beri alamat ip interface wlan1


  •  Beri alamat ip interface ether2



  • Kemudian setting wireless untuk menangkap sinyal dari Wireless Router1
  • Mode Station
  • lalu scan
  • Setelah Scanner Running, maka cari SSID wireless Router1(SMK BERSAMA)
  • Klik SSID lalu connect


  •  Jika sudah selesai maka Pengaturan Wireless Router2 otomatis sama dengan Router1 kecuali modenya saja

 Router3


  • Beri alamat IP ether2 ip>addresses>[+]







  • Kemudian Beri alamat IP wlan1


  •  Kemudian kita Membuat wireless sebagai pemancar sinyal ke wireless Router4
  • Moge ap bridge
  • band dan frequency diatur sesuai kebutuhan setelah scan 
  • Beri SSID SMKBERSAMA2
  • apply>ok

 Router4


  • Beri alamat ip interface wlan1


  • Kemudian setting wireless untuk menangkap sinyal dari Wireless Router3
  • Mode Station
  • lalu scan
  • Setelah Scanner Running, maka cari SSID wireless Router1(SMKBERSAMA2)
  • Klik SSID lalu connect
  •  Jika sudah selesai maka Pengaturan Wireless Router4 otomatis sama dengan Router3 kecuali modenya saja

 Melakukan Konfigurasi Routing Static


 Router1
  • IP>Routes 
  • untuk yang destination address 0.0.0.0/0 otomati terdaftar oleh ip pppoe 
  • Destination 192.168.30.0/24 dan gatewaynya 192.168.10.2
  • Destination 192.168.20.0/24 dan gatewaynya 192.168.10.2






 Router2
  • IP>Routes
  • Destination 0.0.0.0/0 dan gatewaynya 192.168.10.1
  • Destination 192.168.30.0/24 dan gatewaynya 192.168.20.2






 Router3


  • IP>Routes
  • Destination 0.0.0.0/0 dan gatewaynya 192.168.20.1




 Router4
  • IP>Routes
  • Destination 0.0.0.0/0 dan gatewaynya 192.168.30.1






  •  Kemudian kita coba test ping






7.Hasil yang Didapatkan 

Bisa terkoneksi satu sama lain karena merupakan satua area jaringan local..jika saya mencoba untuk ping ke internet contoh ping google.com
Itu tidak bisa karena sang pppoe server tersebut merupakan router yang terhubung ke jaringan publik,maka dari itu saya minta komentnya dalam
kasus yang seperti ini

8.Kesimpulan 

 Jadi jika kita simpulkan dari awal konfigurasi sampai akhir dari router induk sampai ke router yang paling akhir tidak akan saling terkoneksi jika tidak ada timbal balik antara router satu dan lainnya.ibarat kita kenalan dengan seseorang jika tidak ada respon dari orang lawan kita maka kita tidak akan bisa saling menyapa satu sampai lain.

9.Referensi

  • BLC Telkom 
  • https://translate.google.com/translate?hl=id&sl=en&u=https://en.wikipedia.org/wiki/Static_routing&prev=search
Previous Post
Next Post

0 comments: